Skip to main content

Kenapa lelah itu melelahkan?


Gak tau ya sekarang rasanya itu kayak gak ada semangat buat ngelakuin sesuatu hal. Entah apapun itu. Rasa lelah yang ada itu kayaknya lebih ke arah capek sama hidup ini. Padahal bisa dibilang gue gak ngapa-ngapain. Gue capek dengan berbagai pembicaraan yang gak bermutu. Yang bahkan gak ada manfaatnya sama sekali. Gue lelah dengan berbagai berita yang kayaknya memicu otak gue mesti berpikir keras gitu.  Gue lelah membuang buang waktu dengan orang-orang yang gak bisa menghargai yang namanya waktu. Tingkat kedisiplinan beberapa orang berbeda sih. Gue gak bisa mengatakan bahwa semua orang adalah orang yang jam karet. Tapi bete gak sih ketika lo ngebuang waktu yang seharusnya bisa lo gunain buat sesuatu hal lain yang bermanfaat menjadi sia-sia. Gue lelah menunggu. Entah apa pun itu jenis menunggu kayaknya terlalu banyak menghisap tenaga banget deh.

Gie juga gak mengerti kenapa jadi orang yang demen banget ngendep didalam kamar. Cuman main sama handphone terus laptop. Dan Puji Tuhan, gue menggunakan laptop dengan sangat teramat bijaksana. Gue menulis udh beberapa puisi yang mungkin nanti akan gue share wkwkwk. Tapi gak janji deng. Banyakan curcol puisinya. 

Sebenernya gue kangen sih punya temen yang bisa diajak diskusi banyak hal, gak cuman soal kuliah gue, terus sesuatu yang viral tapi kayak bicara soal lebih dalam mengenai social life kemudian perkembangan jaman yang sampai soal berbagai macam pengalaman. Gak cuman yang basa basi. Pokoknya sesuatu yang bisa mengembangkan dan menambah cara berfikir gue soal yang namanya ‘dunia’. Karna gue bukan tipe orang yang punya berbagai macam organisasi. Hidup gue itu biasa aja bisa dibilang sedikit membosankan dimana gue hanya sibuk kuliah terus maen sama temen dll. Ada beberapa obrolan yang berfaedah ada yang egk. Sehingga gue kurang melatih diri gue buat berpikir kritis. Justru hal tersebutlah yang membuat gue terkadang sulit untuk mempertahankan pendirian gue. 

Gue lelah dengan orang yang mudah emosi dan mudah banget berkata yang tidak sopan terhadap gue. Gak tau ya kalo udah denger orang mengumpat gue langsung bete. Gue seperti ingin segera menyudahi pembicaraan tersebut. Karna menurut gue sedekat apapun kita yang namanya ucapan itu merupakan gambaran dari lingkungan elu. Dan gue gak mau menjadi salah satu lingkungan yang berkecipung dalam kata-kata yang tidak layak.

Gue juga lelah dengan sesuatu hal yang gak mau gue sebutkan disini. Gue sangat lelah dengan hal ini. Gue butuh kejujuran sebenernya dalam hal kelelahan yang satu ini. Dan gue tau gak mungkin gue dapatkan karna ‘kejujuran itu’ yang gue gak tau gimananya. Mungkin bakal nyakitin gue. Gue ingin yang dulu. Yang selalu penuh ambisi, antusias, semangat, dan gak mudah marah. Gue merasa kelelahan yang ini harus segera diselesaikan entah gimana caranya. Sepertinya butuh waktu yang cukup panjang.

ya terkadang mood itu suka gak jelas apalagi cewek. Ya terutama gue yaaa, demen banget mudah bete-an gitu. 
Semoga kelelahan ini bisa berakhir.

I will try to end up all this shit.

Comments

Popular posts from this blog

from blue to purple

Seketika dari waktu ke waktu mulai belajar bagaimana menyembunyikan kekecewaan dan luka yang teramat dalam. Terbiasa dengan berpura-pura bahagia seolah semua baik. Dalam arti berpura-pura bodoh tak mengetahui apapun yang berakhir tersakiti sendiri. Sebenarnya itu adalah munafik sesungguhnya. Salahkah aku bila kecewa ketika hal kecil mulai terlupakan. Salahkah aku marah bila hal mudah terabaikan. Salahkah aku kesal bila ketika hal mudah berubah. Atau aku saja yang merasa segala sesuatu harus sempurna. Tampaknya semuanya aneh. Abstrak. Atau aku saja yang telah mempersulit ini?

Sebuah Profesi

Selamat malam.  Malam ini ada suatu hal yang sangat mengganggu saya. Bermula dari candaan yg buat saya bukan sebuah candaan. Mungkin hal ini akan menjadi sangat sensitif. Tidak ada maksud lain untuk menyindir atau menyakiti berbagai pihak. Hal ini murni dari pemikiran saya yang baru saja terjun ke dunia yang sebenarnya. Seorang jobseeker yang tak layak karna bahkan belum ‘seek for job’ wkwkwkwk. Sebelum memulai ada baiknya anda menyediakan kopi atau teh atau minuman dingin yang bisa menghibur anda dikala anda harus geleng-geleng dalam menyelami pemahaman otak saya. Karena hal ini akan menjadi pembicaraan yang sangat panjang. Jangan tahan pipis karna mungkin nanti anda akan pusing. Tapi saya harap jika anda sudah mulai membaca jangan baca hanya setengah atau ada kalimat yang sengaja diabaikan entah karna jengah, jenuh, bosan, malas, gak paham atau lainnya. Mari kita mulai. “ bidan kan sekarang sedang dipandang ...” katanya sambil menutup sebelah matanya dengan tangannya dan t...

Lagi waras

kali ini gue mau cerita soal enggg oke something yg cukup gue sesalkan. Karna pas saat itu gue memilih suatu hal dengan keegoisan gue tanpa ngeliat apa ya smacam realita yg ada. Mungkin disitu gue ngerasa agak sombong karna mnganggap bhwa gue pantas ngedapetin itu. Gue menutup telinga dr pndapat org2 diskitar gue. Lo tau apa yg trjadi??? I didnt get it. Agak kzl gk sih. Yg harusnya lo bisa lbh mndapatkan yg layak tpi krna lo egois dan angkuh bin sombong ' I didnt get better'. Jadi saran aja sih. Jgn prnh egois dlm hal apapun itu. Hidup bkn soal apa yg lo pengenin itu yg lo dapetin. Got it??