Skip to main content

Life for Challenge

Halloo, readers. Akhirnya bulan Maret tiba. Gue paling suka bulan Maret nih. Ya selain karna gue di bulan Maret ulang tahun, tapi gak tau kenapa bulan Maret selalu hectic gak pernah santai jadi kayak berlalu begitu cepat sama kayak bulan Desember dan sekarang udah mau pertengahan bulan aja. By the way, ngomongin soal ulang tahun, ada yang sadar gak sih setiap usia bertambah itu makin berat tanggung jawab yang diemban terus makin banyak challenge gitu loh. Semacam milestone gitu. Kalo dulu kan waktu kita balita ada tuh milestone yang jelas buat dipakek sebagai tolak ukur soal pertumbuhan dan perkembangan.

Jadi waktu kita kecil, di ulang tahun kita yang pertama tepatnya usia satu tahun. Challenge kita adalah mahir berjalan. Dari yang sebelumnya jatuh terus nangis, jatuh terus ketawa dan akhirnya bisa. Dan tahun berikutnya ada lagi yang harus kita capai. Kalo berhasil gak cuman kita doing yang senang tapi orang disekeliling juga. Ikut tepuk tangan bersorak sambil ketawa2 gitu.

Dan sekarang gue udah mau berusia 23 tahun. Di Indonesia lulus tepat waktu itu kayak jadi semacam ukuran atau cuman perasaan gue aja wkwk. Dan puji Tuhan, tantangan gue diusia ini udah gue lewati. Sekarang gue harus naik kelas nih. Hahaaha. Menemukan job. Kalau untuk yang ini masih dalam tahap proses. Gue suka hal baru karna gue tipikal orang yang cepat beradaptasi, gue juga suka ketemu sama orang yang baru, karna gue suka ngobrol. Gue tipikal malu diawal, malu-maluin di akhir wakakaks. Apalagi kemampuan gue soal komunikasi udah kayak sales marketing gitu meningkat tajam semenjak gue ngerjain skripsi. Skripsi gue berhubungan sama manusia yang diberikan suatu perlakuan, jadi otomatis gue harus pinter untuk ngejelasin dengan sangat sejelas-jelasnya agar responden gue mau menjadi subyek penelitian gue dan itu jumlahnya 32 orang serta selama 6 hari gue harus bertemu mereka dan otomatis kita harus ramah dong malah seringkali  beberapa responden cukup percaya untuk berkonsultasi sama gue bahkan jadi tempat curhat. Dan sekali lagi, puji Tuhan semuanya lancar aman terkendali.

Gue suka banget sama tantangan, hal yang gituan itu kayak buat semangat hidup membara. Kayak kita itu dipacu untuk bisa selalu mengembangkan diri kita menjadi lebih. Setiap hari jadi ada hal baru yang membuat gue merasa bahwa gue ada gunanya hidup di dunia. Gak yang mengalir aja terombang ambing gak jelas. Ya menurut gue definisi hidup itu ya harus berani ambil resiko. Dimana pun kita berada kita harus bisa ambil keputusan untuk diri kita sendiri dan of course  harus berani untuk bertanggung jawab akan segala hal. Dan jangan juga mau mati konyol. Semakin dewasa gue semakin mengerti kenapa kita harus punya tujuan dan rancangan hidup, kenapa kita gak bisa puas dengan hal yang kita capai, kenapa kita diusia semakin tua terkadang semakin cepat bosan dan itulah kenapa manusia gak bisa hidup sendiri. 

Comments

Popular posts from this blog

from blue to purple

Seketika dari waktu ke waktu mulai belajar bagaimana menyembunyikan kekecewaan dan luka yang teramat dalam. Terbiasa dengan berpura-pura bahagia seolah semua baik. Dalam arti berpura-pura bodoh tak mengetahui apapun yang berakhir tersakiti sendiri. Sebenarnya itu adalah munafik sesungguhnya. Salahkah aku bila kecewa ketika hal kecil mulai terlupakan. Salahkah aku marah bila hal mudah terabaikan. Salahkah aku kesal bila ketika hal mudah berubah. Atau aku saja yang merasa segala sesuatu harus sempurna. Tampaknya semuanya aneh. Abstrak. Atau aku saja yang telah mempersulit ini?

Sebuah Profesi

Selamat malam.  Malam ini ada suatu hal yang sangat mengganggu saya. Bermula dari candaan yg buat saya bukan sebuah candaan. Mungkin hal ini akan menjadi sangat sensitif. Tidak ada maksud lain untuk menyindir atau menyakiti berbagai pihak. Hal ini murni dari pemikiran saya yang baru saja terjun ke dunia yang sebenarnya. Seorang jobseeker yang tak layak karna bahkan belum ‘seek for job’ wkwkwkwk. Sebelum memulai ada baiknya anda menyediakan kopi atau teh atau minuman dingin yang bisa menghibur anda dikala anda harus geleng-geleng dalam menyelami pemahaman otak saya. Karena hal ini akan menjadi pembicaraan yang sangat panjang. Jangan tahan pipis karna mungkin nanti anda akan pusing. Tapi saya harap jika anda sudah mulai membaca jangan baca hanya setengah atau ada kalimat yang sengaja diabaikan entah karna jengah, jenuh, bosan, malas, gak paham atau lainnya. Mari kita mulai. “ bidan kan sekarang sedang dipandang ...” katanya sambil menutup sebelah matanya dengan tangannya dan t...

Lagi waras

kali ini gue mau cerita soal enggg oke something yg cukup gue sesalkan. Karna pas saat itu gue memilih suatu hal dengan keegoisan gue tanpa ngeliat apa ya smacam realita yg ada. Mungkin disitu gue ngerasa agak sombong karna mnganggap bhwa gue pantas ngedapetin itu. Gue menutup telinga dr pndapat org2 diskitar gue. Lo tau apa yg trjadi??? I didnt get it. Agak kzl gk sih. Yg harusnya lo bisa lbh mndapatkan yg layak tpi krna lo egois dan angkuh bin sombong ' I didnt get better'. Jadi saran aja sih. Jgn prnh egois dlm hal apapun itu. Hidup bkn soal apa yg lo pengenin itu yg lo dapetin. Got it??