Skip to main content

A Moment to Remember

11/08/2019

Belum pernah terfikirkan akan mengalami hal seperti ini. Sebagaimana ombak yang membentuk bebatuan menyelimutinya seolah melindungi serta merta mengikisnya secara perlahan dalam waktu yang lama. Mencintai dengan tulus ternyata tidak cukup untuk bahagia. Hal yang sulit untuk diakui, sembari aku menyadari hanya ada aku pada akhirnya.

Rela berdamai dengan egoku, sementara aku masih berharap. Bahkan di saat bayangku sendiri tak mengetahui apa yang dinginkan,  menjarak atau hanya berdiam diri berharap semua berlalu dan tak teringat lagi.

Jauh dari saat ini kamu bahkan sudah melepaskan banyak hal. Pada akhirnya kita harus melepaskan apa yang bukan menjadi milik kita. Kamu berhak bahagia. Maka, tolong sayangi dirimu. Seperti kata pepatah hidup bukan tentang mendapat apa yang kita inginkan, tetapi menghargai apa yang kita miliki dan sabar menanti yang akan menghampiri.

Teruntuk masa lalu, terima kasih untuk senyuman indahnya. Tuhan pada-Mu, aku mengaku segala dosa yang kuperbuat. Pada-Mu segala pengampunan yang dapat kuharapkan. Sekiranya Engkau mengijinkan aku untuk tidak membenci dan menyesali.


Teruntuk kamu, memang kamu tak menjanjikan selamanya, tetapi selama kamu bisa. Aku akan.

Comments

Popular posts from this blog

from blue to purple

Seketika dari waktu ke waktu mulai belajar bagaimana menyembunyikan kekecewaan dan luka yang teramat dalam. Terbiasa dengan berpura-pura bahagia seolah semua baik. Dalam arti berpura-pura bodoh tak mengetahui apapun yang berakhir tersakiti sendiri. Sebenarnya itu adalah munafik sesungguhnya. Salahkah aku bila kecewa ketika hal kecil mulai terlupakan. Salahkah aku marah bila hal mudah terabaikan. Salahkah aku kesal bila ketika hal mudah berubah. Atau aku saja yang merasa segala sesuatu harus sempurna. Tampaknya semuanya aneh. Abstrak. Atau aku saja yang telah mempersulit ini?

Sebuah Profesi

Selamat malam.  Malam ini ada suatu hal yang sangat mengganggu saya. Bermula dari candaan yg buat saya bukan sebuah candaan. Mungkin hal ini akan menjadi sangat sensitif. Tidak ada maksud lain untuk menyindir atau menyakiti berbagai pihak. Hal ini murni dari pemikiran saya yang baru saja terjun ke dunia yang sebenarnya. Seorang jobseeker yang tak layak karna bahkan belum ‘seek for job’ wkwkwkwk. Sebelum memulai ada baiknya anda menyediakan kopi atau teh atau minuman dingin yang bisa menghibur anda dikala anda harus geleng-geleng dalam menyelami pemahaman otak saya. Karena hal ini akan menjadi pembicaraan yang sangat panjang. Jangan tahan pipis karna mungkin nanti anda akan pusing. Tapi saya harap jika anda sudah mulai membaca jangan baca hanya setengah atau ada kalimat yang sengaja diabaikan entah karna jengah, jenuh, bosan, malas, gak paham atau lainnya. Mari kita mulai. “ bidan kan sekarang sedang dipandang ...” katanya sambil menutup sebelah matanya dengan tangannya dan t...

Lagi waras

kali ini gue mau cerita soal enggg oke something yg cukup gue sesalkan. Karna pas saat itu gue memilih suatu hal dengan keegoisan gue tanpa ngeliat apa ya smacam realita yg ada. Mungkin disitu gue ngerasa agak sombong karna mnganggap bhwa gue pantas ngedapetin itu. Gue menutup telinga dr pndapat org2 diskitar gue. Lo tau apa yg trjadi??? I didnt get it. Agak kzl gk sih. Yg harusnya lo bisa lbh mndapatkan yg layak tpi krna lo egois dan angkuh bin sombong ' I didnt get better'. Jadi saran aja sih. Jgn prnh egois dlm hal apapun itu. Hidup bkn soal apa yg lo pengenin itu yg lo dapetin. Got it??